Mahasiswa INSAN Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Duta GenRe Kota Binjai 2024

Oleh

 



Mahasiswa Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai (INSAN) kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang bergengsi tingkat kota. Pada Grand Final Pemilihan Duta Generasi Berencana (GenRe) Kota Binjai 2024 yang berlangsung di Pendopo Umar Baki, Kamis (12/12), Adelia Putri, berhasil meraih gelar Duta Utama Putri, sedangkan Alif Al Hafidz dinobatkan sebagai Runner-Up I.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Binjai melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) ini menjadi ajang pembuktian potensi generasi muda. Acara tersebut dibuka oleh Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Keuangan, dr. Heri Hendri, mewakili Wali Kota Binjai. Turut hadir Kepala Dinas PPKB Harimin Tarigan, perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, perwakilan TP PKK Kota Binjai, serta pimpinan OPD Pemko Binjai.

Dalam sambutannya, dr. Heri Hendri menyampaikan apresiasi kepada para finalis, khususnya Duta GenRe terpilih, yang diharapkan dapat menjadi figur teladan bagi remaja lainnya. "Generasi muda harus terus mengeksplorasi potensi diri, meningkatkan kemampuan, dan menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang unggul dalam kualitas," ungkapnya.

Duta GenRe Kota Binjai 2024 yang berhasil terpilih dari Top 20 peserta adalah Adelia Putri dengan skor 390, Bagus Atmaja (skor 380), Imtiyaz Alnatanisa (skor 360), Shahnaz Mutiah (skor 340), serta Wisnu (skor 320). Sementara itu, Aisyah Amanda meraih gelar motivator dengan skor 300, dan Rafie Hadwan Kesuma Ginting dinobatkan sebagai Content Creator dengan skor 310.

Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi tetapi juga mengharumkan nama Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai.

Keberhasilan Adelia dan Alif dalam ajang ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa INSAN memiliki kualitas dan kemampuan untuk bersaing di tingkat lokal maupun nasional. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, keduanya telah menunjukkan bahwa mahasiswa INSAN dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolehkah Dosen mewajibkan Mahasiswa membeli buku hasil cetakannya Sendiri?

Oleh
Gambar
  Mahasiswa insan Binjai mengaku resah dengan adanya beberapa oknum Dosen yang mewajibkan Mahasiswa membeli buku sebagai syarat mengikuti mata kuliah yang di ampu oknum dosen Bersangkutan. Mahasiswi berinisial F semester 3 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan merasa resah dan ia turut menuturkan "Dia (oknum dosen) udah mesan ke percetakan untuk 1 kelas tanpa mengkonfirmasi dahulu, jadi mau tidak mau kami harus mesan 1 kelas dan parah-nya lagi kami membayar di muka dulu dalam jangka waktu 1 bulan lebih baru buku kami terima dengan berdalih buku lagi proses di cetak." Mahasiswa yang katanya "agent of change" justru takluk dengan pernyataan dosen yang tidak dapat di bantah, mahasiswa dikekang dengan kewajiban beli buku yang mereka(oknum dosen) tulis jadi patokan lulus/tidak -nya dalam mata kuliah yang di ampu. Keculasan semacam ini tentu bukan hal yang baik, selain menurunkan citra dosen sebagai seorang intelektual, hal ini juga mengkerdilkan pesan buku yang harusnya menjadi...
Baca selengkapnya

Aula Kosong, Ketua dan Wakil Tidak Hadir: Sorotan terhadap Pelantikan DEMA Insan Binjai

Oleh
Gambar
Binjai, 7 Maret 2025 – Pelantikan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai berlangsung dalam kondisi yang tidak biasa. Aula yang seharusnya menjadi tempat berlangsungnya acara tampak kosong tanpa kehadiran Ketua dan Wakil Ketua DEMA terpilih beserta jajaran pengurusnya. Tidak ada spanduk, tidak ada tamu undangan, dan suasana resmi yang lazimnya menyertai sebuah pelantikan. Ketua dan Wakil Ketua DEMA tidak hadir dalam pelantikan ini. Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab adalah distribusi surat undangan yang dinilai tidak tepat dan mendadak. Alih-alih disampaikan langsung kepada Ketua dan Wakil Ketua terpilih, surat justru ’dititipkan’ pada mahasiswa lain pada malam sebelum pelaksanaan (06/03/2025). Sebagai bagian dari aliansi BEM Nusantara, DEMA biasanya mengundang perwakilan DEMA atau BEM dari kampus lain dalam pelantikannya. Kehadiran perwakilan dari eksternal menjadi penting untuk memperkuat legitimasi dan pengakuan DEMA di tingkat yang lebih...
Baca selengkapnya

Kenapa partisipasi anak muda sangat penting untuk masa depan politik di Indonesia?

Oleh
Gambar
Indonesia memiliki lebih dari 204 juta pemilih terdaftar (75% dari populasi keseluruhan). Lebih dari 56%-nya adalah pemilih muda, yang memainkan peran penentu terhadap hasil pemilu silam. Berdasarkan sensus nasional tahun 2020, sekitar 28% penduduk Indonesia dikategorikan sebagai Generasi Z, sementara Milenial memiliki porsi sekitar 26%. Anak muda adalah penerus bangsa, keputusan politik sekarang sangat berpengaruh bagi masa depan kita terutama anak bangsa. Jadi pentingnya kesadaran berpolitik agar tau hak dan kewajiban sebagai warga negara. Hal yang terjadi ketika anak muda paham dan ikut berpartisipasi tentang politik. Memiliki pola pikir yang kritis anak muda kan jadi pribadi yang peka terhadap berbagai kondisi serta permasalahan yang ada di sekitarnya. Itu akan membantu proses bertanya, mencari jawaban dari keresahan yang dihadapinya, hingga nantinya mereka siap melangkah, menghadapi dan melakukan sejumlah inovasi karena telah memiliki  pondasi berpikir kritis dan kreatif yang ...
Baca selengkapnya